Selasa, 30 September 2014

Aromaterapi 3



D.  Proses Isolasi
·      Pomade
Pomade didapatkan melalui proses enflurasi, yaitu metode ekstraksi lemak dingin. Lemak disebar pada wadah kaca yang dibingkai kayu, sehingga ada batas bingkainya. Bingkai tersebut dinamakan chassis. Permukaan absorbsi dari lemak bisa ditambah dengan membuat cekungan menggunakan spatula kayu.
Bunga segar disebarkan pada permukaan lemak, dan chassis yang telah ditaburi bunga ditumpuk dan dibiarkan beberapa hari. Setelah beberapa w, maka bunga yang telah disebar diambil diambil dari permukaan lemak dan disebarkan lagi bunga yang baru. Proses ini dilakukan terus sampai lemak mengandung minyak atsiri yang ditandai dengan adanya bau bunga pada lemak, maka pomade didapatkan.
·      Resinoid           
Resinoid didapatkan dengan cara ekstraksi bubuk simplisia menggunakan pelarut nonpolar seperti petroleum eter. Simplisia dimasukkan ke dalam ekstraktor dan selanjutnya pelarut organik dipompakan ke dalam ekstraktor. Pelarut organik akan masuk ke dalam ekstraktor. Pelarut organik akan menembus ke dalam jaringan simplisia dan akan melarutkan minyak. Proses tersebut diulang sampai bahan kering jenuh. Minyak atsiri yang telah bercampur dengan pelarut kemudian dipisahkan dengan vakum evaporator.
·      Concrete dan Absolut
Teknologi minyak atsiri saat ini berkembang pada industri skala kecil adalah penyaringan. Namun teknologi ini banyak kelemahannya karena minyak atsiri yang mengandung ester terhidrolisis karena adanya air dan panas. Untuk mengatasi kedala tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan ekstraksi solvent (pelarut menguap). Ada 2 syarat agar pelarut dapat digunakan di dalam proses ekstraksi, yaitu pelarut tersebut harus merupakan pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi dan pelarut tersebut harus dapat terpisah dengan cepat setelah pengocokan. Dalam pemilihan pelarut yang harus diperhatikan adalah toksisitas, ketersediaan, harga, sifat tidak mudah terbakar, rendahnya suhu kritis, dan tekanan kritis untuk meminimalkan biaya reaktivitas (William, 1981).

Pada bahasan berikut akan dijelaskan dengan contoh ekstraksi minyak atsiri Mawar dengan prosedur sebagai berikut:
1.      Ekstraksi bunga mawar dengan menggunakan pelarut organik.
2.      Dalam ekstraksi, dilakukan pengadukan 3-4 kali selama 3 menit per jam secara manual, kemudian ditutup dan dibiarkan selama 12 jam.
3.      Kemudian larutan dipisahkan dengan cara penyaringan dan pemerasan, sehingga diperoleh ampas dan ekstrak bunga mawar.
4.      Untuk memperoleh concrete dan absolut mawar, dilakukan penguapan pelarut kembali menggunakan peralayan evaporator vakum berputar pada suhu 35-40°C dan tekanan 550mmHg (untuk memisahkan minyak mawar yang bercampur dengan fraksi lilin dan pelarut), dan diperoleh concrete (produk minyak mawar yang masih bercampur dengan lilin).
5.      Concrete diekstraksi dengan penambahan etanol 96% pada suhu 50-60°C dandiaduk selama 20 menit pada kecepatan 500 rpm pada suhu 30°C untuk memisahkan lilin, kemudian disaring (unuk memisahkan fraksi lilin dengan larutan minyak mawar dalam etanol). Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga larutan mendekati jernih sampai diperoleh minyak mawar dan etanol.
6.      Larutan tersebut dididnginkan pada suhu 0-10°C selama 1 hari, agar larutan minyak mawar dalam etanol bebas fraksi lilin.
7.      Kemudian disaring berulang-ulang hingga larutan menjadi jernih sehingga lilin yang masih tersisa mengendap.
8.      Larutan yang diperoleh ini disebut absolut mawar yang berupa minyak sebagai bahan baku parfum atau kosmetika.

E.  Aktivitas Biologis

Sistem Syaraf Pusat
Pemberian senyawa aromaterapi melalui inhalasi akan langsung memberikan efek terhadap sitem syaraf pusat dan mempengaruhi kesetimbangan korteks serebri serta syaraf-syaraf yang terdapat pada otak. Fragrance yang diberikan secara inhalasi akan merangsang sistem olfactory yang dikendalikan oleh sistem syaraf pada hewan dan manusia, sehingga sistem syaraf memberikan perintah kepada struktur otak untuk meresponnya. Saat senyawa aroma dihirup, senyawa tersebut dengan cepat berinteraksi dengan sistem syaraf pusat dan langsung merangsang syaraf pada sistem olfactory, kemudian sistem ini akan merangsang syaraf-syaraf pada otak di bawah kesetimbangan korteks serebral (Buckle, 1999).
Secara sederhana efek farmakologi dan aromaterapi pada sistem syaraf pusat dapat disimpulkan melalui dua jalur. Jalur yang pertama disebut jalur langsung dimana senyawa yang terinhalasi dengan segera dibawa oleh darah untuk disuplai ke otak, sedangkan jalur kedua adalah jalur tidak langsung dimana senyawa, fragrance yang terhisap dibawa melalui jalur olfactory nervus sebelum dibawa ke otak (Muchtaridi,2003).

Depresi SSP
Senyawa aromaterapi memberikan mekanisme bahwa molekul-molekul yang terinhalasi dikirim melalui hidung ke  sistem saraf olfactory dalam limbic di bawah korteks serebral kemudian senyawa ini bekerja pada metabolisme monoamin dengan cara memblok enzim monoaminooksidase dan meningkatkan konsentrasi monoamin di sistem sayaraf pusat. Mekanisme lainnya adalah penghambatan pada pengambilan kembali serotonin yang akan memperbaiki mood (Muchtaridi, 2003).

Antibakteri
Mekanisme antibakteri minyak atsiri telah dijelaskan oleh Gattefose. Menurutnya, minyak atsiri memiliki kemampuan untuk membersihkan udara yang kita hirup. Ketika minyak ini berdifusi di dalam ruangan, senyawa ini melepaskan molekul oksigen ke atmosfir dimana molekul tersebut tersuspensi selama beberapa jam untuk membunuh bakteri, jamur, menghilangkan debu, dan menjadikan udara lebih segar dengan harum alami. Sifat minyak atsiri tersebut memungkinkan kita untuk menghirup udara yang bersih dari debu, antibakteri, antijamur, antivirus dan antiseptik.

Antioksidan
Siurin dan Lee et al menelusuri aktivitas antioksidan dari aromaterapi. Siurin mempelajari aktivitas minyak atsiri seperti lavender, rosemary, basil, eucalyptus. Hasilnya menunjukkan bahwa minyak lavender memberikan pengaruh positif dengan mengembalikan tingkat total lipid.dalam menghambat lipid peroksidasi dengan menggunakan sampel darah 150 pasien penderita bronkritis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar