Jumat, 11 Oktober 2013

Di antara 4 kepastian itu..

Sebelum manusia terlahir ke dunia, ada 4 hal yang telah Allah tetapkan atasnya ; umur, rejeki, jodoh, dan kematian..

Di antara ke empat hal itu, sering kali kita menyikapi dengan cara yg berbeda. Setiap pertambahan umur (yg sebenarnya sama saja dg berkurangnya usia kita di dunia ini) umumnya selalu disambut dg suka cita. Sebagian ada yg mengaplikasikan bentuk syukur dengan berkumpul bersama, saling memberi hadiah.. tak ada yg keliru tentu, yg terpenting tetap menyadari bahwa pertambahan jumlah umur akan menambah apa yg harus kita pertanggung jawabkan kelak di titik akhir kehidupan ini. Muhasabah.. instropeksi diri. Baiknya usia menjadikan kita semakin bijak dan bertambah taqwa pada-Nya.

Rejeki. Setiap kita telah memiliki catatan rejeki masing-masing. Namun tak serta merta rejeki itu turun dari langit. ada ikhtiar yg menjadi syarat terbukanya pintu-pintu rejeki yg telah Ia siapkan bagi kita. Maka Ia menilai seberapa keras dan seberapa ikhlas kita mengetuk pintu itu dg ikhtiar dan doa kita.. Harta, akan dimintai 2 macam pertanggung jawaban kelak, dari mana ia diperoleh, dan untuk apa ia digunakan. Maka bijaklah, tak selalu yg berlebih itu baik, dan tak pula kekurangan itu zuhud..

Jodoh? Di antara sekian hal kepastian yg kita miliki itu, jodoh adalah satu hal yang istimewa. Bagaimana Allah memberi tau kita bahwa menikah adalah penyempurna agama, bagaimana kemuliaan rumah tangga yg dibangun di atas taqwa adalah pondasi kokoh bagi daulah islamiyah yg kita tuju. Maka perkara jodoh, juga tak sembarang kita ikhtiarkan. Allah menuntun dg ayat 'janganlah mendekati zina', begitupun sekian banyak dalil dan pembahasan tentang tata cara interaksi kita dalam rangka ikhtiar menemukan pendamping yg telah Ia tuliskan namanya bahkan sebelum kita dapat membedakan pria dan wanita.

Dan di antara ke empat hal itu, kematian menjadi terminal akhir perjalanan kita. Bila umur, rejeki, dan jodoh menghiasi sepanjang hidup kita di dunia. Maka penutupnya adalah kematian. Seni masing-masing kita dalam menjemput kematian ini pun bermacam-macam. Dan yg satu ini sering kali menjadi hal yg menakutkan bagi sebagian diri kita. kapan ia akan datang, dg cara bagaimana, kemana kita akan pergi setelah mati.. misteri.
Maka tentu sebaik-baik bekal adalah taqwa..

Kehidupan ini, persinggahan saja, dan negeri akhirat adalah yg kekal menanti kita..

Ke empat kepastian itu, tergantung kita ingin menggapainya dengan cara yg bagaimana..

Isilah dg ikhtiar dan doa-doa terbaik,
Semoga usia, rejeki, dan jodoh kita mendatangkan berkah dari Allah, hingga kematian pun dapat menjadi pintu gerbang untuk sebaik-baik akhir kehidupan, Husnul Khatimah.. insya Allah, aamiin :)

Bandung, 11 Oktober 2013

Lp