Kamis, 02 Februari 2012

LDK, Menjawab Tantangan dan Dekonstruksi Penguasa

Diskusi Publik Islamic Book Fair UNY ; 11.00-12.00 WIB

Ringkasan Materi
 Pembicara 1 :  ADK UNY

Sebab-sebab penurunan kualitas Dakwah Kampus :

  1. Internal (kondisi LDK itu sendiri) 
  2. Eksternal (contohnya adalah birokrasi)
Tidak perlu takut ataupun khawatir dengan tekanan-tekanan dari birokrat / penguasa kita saat ini, kita harus belajar mencermati dan pintar mengkritisi kebijakan-kebijakan kampus, jangan sampai kehilangan momentum untuk itu. Gerakan Dakwah Kampus tidak dapat dibendung dengan cara apapun. Jangan sampai terkena sindrom Bani Israel yang takut masuk Palestina karena g’ berani melawan penduduk asli daerah tersebut. Berani dan luruskan niat saja, ajak birokrat untuk berdiskusi. Cerdas-cerdaslah beragumen untuk memenangkan dakwah ini. Ciptakan tren-tren di kampus.

Ada 4 hal yang berperan penting dalam menciptakan tren di tengah-tengah masyarakat (dalam hal ini masyarakat kampus), yaitu :
  1. Rekayasa kebijakan (mencakup sistem yang akan diterapkan di kampus)
  2. Model Pelaksananya (ADK)
  3. Corner atau cover yang ditampilkan semenarik mungkin (yang dinilai membawa manfaat bagi mereka yang mengikuti tren tersebut)
  4. Media (alat propaganda dan publikasi)

Problem internal Dakwah Kampus :
  1. Kekuatan personal / individu (g’ tertokohkan dengan baik di kalangan civitas akademika)
  2. Kebijakan (yang g’ popular dan kehilangan momentum. Jadi kesannya ketinggalan jaman)
  3. Sistem (yang dibangun harus menyesuaikan dengan kondisi DK saat ini. Sekarang adalah jamannya kompromi dan diskusi, maka cerdas-cerdaslah bernegosiasi serta beragumentasi)
  4. Kultur (terkait lingkungan dan akhlak ADK itu sendiri)

Bagaimana dalam menghadapi problem eksternal ?
  1. Jangan sampai kehilangan momentum
  2. Kuatkan mental (dialog dengan penguasa)
  3. Perbaiki / selesaikan problem internal

Pembicara 2 : Uzt. Deden (Pimpinan Ponpes Mahasiswi Asma Amanina)

QS. An-Nur : 55 & QS. Al-Anfal : 26 à berisi tentang janji Allah mengenai kemenangan.
Dalam QS. Al-Anfal itu juga diakhiri dengan kalimat syukur, manusia harus mampu memenuhi kriteria syukur tersebut agar kemenangan yang telah Allah janjikan dapat segera terwujud. Kita juga harus pandai menyikapi kemenangan dan posisi nyaman kita saat ini dengan terus bergerak, jangan pernah terlena.

Ada 4 pilar kekuatan LDK :
  1. Tarbiyah (personil yang terdidik secara lapangan dan normatif)
  2. Qiyadah wal Jundiyah (harmonisasi mas’ul dan anggota)
  3. Idaroh (manajemen yang professional)
  4. Intajiyah (karya yang bermanfaat)

TARBIYAH
  • Terdidik secara jiwa, akal, dan fisiknya (balance). Kaderisasi adalah yang punya peran penting dalam hal ini. Jangan melakukan aktivitas pragmatis (hanya sekedar menyelesaikan program-program kerja tahunan saja, alias menjadi robot). Kita harus memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan yang sebenarnya menjadi motor pergerakan kita.
  • Tarbiyah Madal Hayah. Harus ada peningkatan (tarqiyah) yang sifatnya kontinyu. Pastikan setiap personil mengalaminya, evaluasi keseluruhan anggota, sekali lagi jangan sampai ada yang menjadi robot di dalam tubuh lembaga dakwah kita. Sebesar apapun LDK, jika tidak ditopang oleh SDM yang mumpuni, maka hasilnya NOL BESAR! Harus ada yang focus memikirkan hal tersebut. Keterlibatan seseorang di LDK seharusnya bisa meningkatkan potensinya. Kita tidak boleh hanya “memanfaatkan” mereka saja untuk bekerja di LDK.
  • Perlu langkah yang integral yang melibatkan elemen lain dalam lembaga dakwah. Benar, periode satu tahun memang tidaklah cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas dakwah. Maka satu tahun yang kita miliki saat ini harus kita maksimalkan dengan menggerakkan semua elemen. KADERISASI INTEGRAL, maksudnya adalah peran-peran tarbiyah dilakukan oleh semua lembaga kampus / eksternal yang ada, tidak harus terpusat di LDK saja.
  • Hanya tarbiyah yang bisa mempertahankan eksistensi Dakwah Kampus dan dakwah secara umum. “Yang mampu bertahan dalam masyarakat peradaban adalah mereka-mereka yang beradab / terdidik” (Anis Matta).

Aktivitas dakwah à mereduksi ruhiyah ??? Balance...balance..
“Belajarlah kalian sebelum menjadi pemimpi” (Umar bin Khatab).
Jangan lupa juga untuk menyiapkan fisik yang prima..

QIYADAH WAL JUNDIYAH
  • Membangun hubungan yang harmonis antara pemimpin dan anggota (saling memahami hak dan kewajiban masing-masing)
  • Mas’ul harus mampu mengkondisikan suasana, agar setiap individu merasa nyaman berada di dalamnya
  • Mengedepankan ukhuwah dibandingkan dengan kebenaran pendapat personal. Kalau pendapat kita (yang mungkin saja lebih tepat) malah akan menabrak rambu-rambu ukhuwah dengan saudara yang lain, maka langkah bijaknya adalah dengan menunda dulu pendapat kita tersebut (berkahnya musyawarah)

IDAROH
  • Tau kekuatan tim dan realitas medan dakwah saat ini.
  • Mampu memprediksi tantangan masa depan.
  • Memiliki kekuatan bashirah untuk mampu “merasakan” hal-hal yang tidak dapat dirasakan kebanyakan manusia. Bashirah dapat diperoleh melalui dua hal yaitu ; “jam terbang” dakwah yang tinggi, serta yang terpenting adalah kedekatan dengan Allah SWT.
  • Mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh seluruh personil dengan baik. BASIS DATA, semua kader harus terdata dengan lengkap hingga mampu mempetakan posisi mereka sesuai dengan potensi serta kelebihan masing-masing personal. Menetapkan posisi kader sesuai dengan wilayah kepahlawanan nya.
  • Mengelola komunikasi 2 arah

INTAJIYAH
Ciptakan karya yang mampu membuat kita dikenang hingga generasi-generasi setelah kita. Karya adalah prestasi amal, yang mampu menjadi bekal akhirat kita. Maka pastikan karya kita adalah buah dari amalan terbaik kita. JANGAN MENINGGALKAN LDK JIKA ANDA MERASA BELUM MAMPU MENINGGALKAN KARYA YANG BERMANFAAT BAGI DAKWAH INI, DAN MEMBUAT GENERASI-GENERASI SETELAH ANDA MENJADI SAKSI BAGI KARYA AMALAN ANDA ITU!

“Apa karya yang sudah kita tinggalkan?”

Prinsip karya itu ada dua ; Besar manfaatnya dan luas jangkauannya.

…………..
Tambahan : Bagaimana Menyikapi Kemenangan??

Kemenangan merupakan tanggung jawab dan awal dari tantangan yang akan semakin besar. Sikapi kemenangan sesaat kita dengan bijaksana. Perlu pemimpin yang mampu mengkondisikan LDK agar tetap stabil. Menjadi pemimpin artinya melayani. Dalam konteks dakwah kampus, kita saat ini sebenarnya sedang dalam kondisi memimpin (meliputi dinamika kemahasiswaan, lihat berapa banyak kader yang juga diakui di organisasi eksternal LDK saat ini). Dalam situasi memimpin ini, kita harus mewaspadai penyakit ZONA NYAMAN!

Penyakit Zona Nyaman itu meliputi dua hal :
  1. Konflik Internal
  2. Merasa cukup / berpuas diri

“Tidak masalah bagaimana kita mendaki gunung, tapi yang sering menjadi masalah adalah bagaiamana selanjutnya kita harus bertahan di puncak” (Terkadang mempertahankan kemenangan itu jauh lebih sulit dibandingkan meraih kemenangan itu sendiri pada mulanya).

…………..
Tanya Jawab
Kenapa terkadang sulit sekali menarik perhatian TSO kegiatan DK?
Ada tiga tips untuk menciptakan syi’ar yang efektif :
  1. Image Building Personal (ADK). ADK harus mampu menarik perhatian publik, dalam konteks positif tentu saja. Menjadi panutan dan seseorang yang patut dicontoh, menarik lah di mata orang banyak. Kalau orang sudah simpati dengan anda, maka apapun yang anda katakan semua akan percaya, dan selanjutnya akan lebih mudah untuk mengajak dalam kebaikan. Minimal, orang tersebut telah melihat Islam di dalam keseharian ADK.
  2. Image Building Organisasi (LDK). Sama, LDK juga harus membangun image yang positif dulu tentang kegiatan-kegiatannya kalau ingin orang lain tertarik dengan apa yang kita buat (tapi memang harus selalu diawali dengan poin.1)
  3. Image Building Islam. Kalau personal dan lembaga sudah mampu menciptakan image yang oke dan positif di mata orang lain, maka dengan sendirinya image Islam juga akan terbangun dengan baik.

Jadi, mungkin yang menyebabkan kegiatan-kegiatan kita kurang diminati adalah ; karena kitanya sendiri yang kurang “menarik” di mata mereka, karena lembaga kita kurang memberikan “manfaat” yang mereka inginkan, karena Islam belum terlihat dari apa yang kita dan lembaga kita jalankan selama ini. Instropeksi.. Ingat bahwa orang tertarik pada sesuatu yang punya nilai manfaat bagi dirinya. Kreatif..kreatif.. J

Contoh-contoh Tantangan DK :
  1. Internal (Soliditas struktur, Peningkatan kapasitas personal dan lembaga)
  2. Eksternal (Hedonisme, Kapitalisasi pendidikan, Degradasi moral, Pragmatisme dan akselerasi pendidikan, Penyusupan ideologi, Isu globalisasi (dampak buruknya) )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar