Sabtu, 04 Februari 2012

Ini Al-Qur'an, bukan sekedar novel terjemahan..

Pernah membaca Qur'an? Pernah berusaha menghapalnya? hehe.. atau mungkin jangan-jangan anda termasuk yang sudah hapal Qur'an? (Tiba-tiba saya jadi malu..karena 22 tahun saya hidup belum mampu mengkhatamkan hapalan bahkan hingga 10% dari seluruh isi Al-Qur'an). Ahh..susah g' sih? apa ya yang membuat "pekerjaan mulia" ini begitu sulit untuk dilakukan. Padahal kalau kita perhatikan, saat kita belajar dulu semasa sekolah, kita mungkin dengan cepat mampu menghapal materi pelajaran yang ada di buku (apalagi kalau besoknya mau ujian, hehe..). Atau sewaktu mau maju sidang akhir skripsi, wuahh..semua materi kuliah yang berkaitan dengan skripsi sudah kita hapal bahkan di luar kepala (sampai-sampai keluar semua&lupa deh..) :)

Jadi, apa yang membedakan? bukankah semuanya sama-sama berbicara tentang menghapal?

Buat kita-kita yang suka mendengarkan musik.. coba ingat-ingat, sudah berapa lirik lagu yang kita hapal, bahkan mungkin senantiasa kita dendangkan tanpa sadar. Emm..sudah berapa judul album yang kita tau, bahkan lengkap dengan biografi hidup sang penyanyi.. (Hitung hitung hitung.. waahh..saking banyaknya sampai g' kehitung lagi)

Nah, sekarang buat yang suka membaca novel.. Berapa banyak novel yang menjejali rak buku kita hari ini? Pasti sudah dibaca semua dong ya.. Apakah kita hapal setiap cerita dalam novel itu? Tentu saja.. bahkan ada yang ingatannya luar biasa sampai ke detail cerita, alur, karakter tokoh, pengarang, penerbit, harga, waktu pembelian, de el el.. :)

ahh..Bukannya ingin membandingkan (memang begitu sih tujuan sebenarnya, hehe), tapi hanya ingin mengatakan bahwa bukankah Al-Qur'an itu juga "buku" yang kita baca setiap hari (buat yang rajin tilawah setiap hari lo yaa..), isinya seharusnya sudah familiar dengan kehidupan kita sedari kecil. Ingat g' waktu pertama kali kita hadir di dunia apa yang didendangkan dengan merdunya di telinga kecil kita? ADZAN saudaraku.. dan bukankah adzan berbahasa Arab, bahasa Qur'an.. (ingat g' ya? kan waktu itu masih bayi..)
Lima kali sehari juga bukankah kita "mau tidak mau" selalu mendengar panggilan sholat dari masjid-masjid terdekat kita? Dan bukankah itu juga bahasa Qur'an? 

Nah, tapi kenapa ya menghapal "buku" yang satu ini butuh perjuangan yang luar biasa? G' segampang menghapal novel / lirik-lirik lagu favorit kita..

Emm..mungkin karena keistimewaan "buku" ini saudaraku..
Tau sejarah turunnya Al-Qur'an kan? Tau dong..
Kalau begitu pasti juga tau bahwa ini bukan sekedar "buku"..

"buku" ini adalah MUKJIZAT! yup, sesuatu yang istimewa, yang diberikan kepada hamba-Nya yang juga pasti istimewa.. (yaitu Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita jadikan contoh kehidupan, ya kan?)
Mau bukti? bahkan dalam QS.Al-Baqarah ayat 23, Allah SWT sampai menantang manusia untuk membuat yang seperti Al-Qur'an ini..

"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar" (QS.Al-Baqarah : 23) 


Bisa? hahaha.. g' ada satu makhluk pun yang mampu melakukannya..bahkan seorang Nabi sekalipun. Karena memang Al-Qur'an itu datangnya dari Allah SWT,

"Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman." (QS.Hud : 11)

Nah, yuk kita kembali ke pertanyaan "kenapa sulit sekali ya menghapal Qur'an? g' segampang menghapal lagu / cerita novel..

Yup, karena Al-Qur'an ini suci saudaraku.. ia adalah mukjizat yang suci dari buatan / campur tangan manusia.. 
Untuk mendekat kepada sesuatu yang suci, maka kaupun harus suci, suci secara fisik, pikiran, dan tentu saja hati..

Bersihkan niat ketika membacanya atau ketika ingin menghapalnya, fokuskan pikiran kita, jangan sampai aktivitas tilawah kita lakukan bersamaan dengan ngobrol, sms-an,dll.. hehe, g' fokus jadinya..
dan secara fisik juga bukankah kita disunnahkan dalam keadaan berwudhu ketika ingin membaca Qur'an?

Maka, ketika mungkin saat ini kita begitu sulit membaca, atau menghapalkan ayat-ayat mulia ini, yuk kita koreksi diri kita..

Sudah luruskah niat kita untuk tilawah/menghapal hanya semata-mata karena Allah?

Sudah sucikah fisik kita dengan senantiasa menjaga wudhu ketika tilawah?

dan..sudah bersihkah pikiran kita ketika berhadapan dengan Al-Qur'an untuk mulai menghapalnya?

Ahh..mungkin tidak bertambahnya hapalan ini karena maksiat yang senantiasa kita kerjakan.. karena pengaruhnya sungguh besar saudaraku.. Maksiat-maksiat itu bagaikan tip-ex bagi hapalan kita, bisa menghapusnya sampai g' keliatan lagi bekas hapalannya..malah tergantikan dengan bekas tip-ex nya, alias bekas-bekas maksiat kita.. ckckck.. Astaghfirullah..

Jadi, inilah Al-Qur'an, bukan sekedar novel terjemahan.. Kalau mau "menaklukkannya" (menghapal maksudnya), maka taklukkan dulu diri kita untuk menjauhkan diri dari yang mengotori pikiran, hati, dan fisik kita..

Yuk, sama-sama berbenah.. 

Jogjakarta, 04 Februari 2012
Muroja'ah oh muroja'ah.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar