Senin, 09 September 2013

Buat buletin KAMIL (edisi PMB 2013)

Dalam setiap fase kehidupan manusia, selalu ada persimpangan jalan yang mengajarkan kita untuk memilih, menghadirkan tekad dan tanggung jawab. Karena setiap pilihan merupakan pintu gerbang bagi hamparan konsekuensi dan tentu saja, awal dari pilihan-pilihan selanjutnya. Manusia dewasa adalah mereka yang mampu menentukan pilihan terbaik di antara banyaknya persimpangan, kemudian mempertanggung-jawabkan apa yang telah dipilihnya itu.  

Di jenjang usia yang tak lagi dapat disebut remaja ini, kita menyadari bahwa beban (atau kita sebut saja ia tantangan) dalam menentukan pilihan yang tepat, terkadang menjadi semakin tampak menyeramkan. Konsekuensi menjadi semakin nyata. Kemudian perjalanan pendidikan yang telah lalu, pengalaman pekerjaan yang bagi sebagian orang telah dijalani, latar belakang keluarga, serta lingkungan yang beragam, telah membentuk kita menjadi manusia-manusia dewasa yang ditunggu dunia.

Hei! bukankah kita kini MAHASISWA PASCA SARJANA?!

Kita yang memilih melanjutkan pendidikan, yang bagi sebagian masyarakat Indonesia tampak begitu “wah” dan sulit tergapai.. sekaligus pula tahap yang menuntut banyak kontribusi dan tanggung jawab, penyedia solusi bagi riak problem negeri kita saat ini.

Ya, kehadiran kita sesungguhnya dinantikan oleh dunia..  

Maka, pilihan kita untuk menambah pundi-pundi ilmu, memantapkan bekal dalam beramal, seharusnya tak lagi boleh kita sia-siakan.  

Menuntut ilmu dalam Islam adalah salah satu bukti iman kepada Allah SWT. Dr.Yusuf Al-Qordhowi dalam fiqh prioritas nya mengungkapkan bahwa ilmu itu harus mendahului amal. Mengajarkannya terhitung sedekah, sementara mengkaji dan mendalaminya termasuk jihad fi sabilillah.  

Wahai para penuntut ilmu, kita memang istimewa!

Di tahap ini, akan kita temukan berbagai tantangan baru, dan tak menutup kemungkinan pilihan melanjutkan pendidikan ini adalah batu loncatan bagi impian-impian besar kita di masa depan. Namun satu hal yang harus kita catat bersama, bahwa impian itu sesungguhnya adalah tentang perjuangan.. anda berani bermimpi? Maka mulailah berjuang menggapainya.  

“Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.” (Imam Syafi’i)  

Beruntunglah kita yang diberi kesempatan untuk terus belajar. Rasulullah SAW sendiri sangat menggiatkan umatnya untuk belajar. Karena untuk membangkitkan peradaban yang kuat dimulai dari membangkitkan tradisi menuntut ilmu. Dapat kita temukan dalam catatan shirah (sejarah)  bahwa para sahabat adalah orang-orang yang gemar menuntut ilmu.  

Menuntut ilmu itu tidak berbatas waktu, tak terkotakkan oleh ruang. Menuntut ilmu itu, sejatinya adalah sepanjang hidup. Maka berapa pun kini usia kita, apapun status pekerjaan kita, pilihan menuntut ilmu ini adalah pilihan yang tepat! Kini, tinggal bagaimana terus menata hati, menajamkan fiqri, melembutkan nurani.. seperti yang saya katakan sebelumnya, perjuangan ini tak kan mudah. Tapi tenang saja, derajat nan tinggi dari Allah SWT menanti kita, para pencari ilmu, insya Allah..
  …………………………  

Akhir kata,  

Selamat datang mahasiswa pasca sarjana ITB 2013.

Selamat kembali berjuang, meneruskan tradisi kenabian, menapaki hamparan hikmah, dan berlomba meraih derajat tinggi yang dijanjikan-Nya.  

“..niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujaadillah : 11)  

Sebaik-baik ilmu tentu saja adalah ilmu yang bermanfaat, bagi diri, keluarga, umat, dan agama. Jangan pernah lelah, begitu pun jangan pernah merasa cukup dengan apa yang kita dapatkan nantinya. Sungguh, ilmu Allah begitu luas..  

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Luqman : 27)

Bandung, 09 sept 2013

LP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar