Sabtu, 16 November 2013

Serpihan salju

Jelang senja kala itu
Kita rasa pertama kali kita berjumpa
Tak tersadari bahwa di beribu masa silam
Tanpa sepatah kata, kita sesaat saja
Berada dalam dimensi yang sama.

Kau bagaikan langit bagi pijakan tanahku
Dan pastilah aku palung samudra
bagi ufuk terbenammu
Kita memang sungguh berbeda.

Dan lalu kini,
Kau membenamku dalam haru kisahmu
Menampar keras egoku
Dengan bijaknya dirimu memandang
Hidup yang Tuhan cipta untukmu

Teman,
Sungguh aku tak tau berucap apa
Tuk sesaat aku ingin menjelmamu
Namun punggung ini bersikeras
tak mampu

Dan terlebih lagi,
Aku hanyalah aku..

Dan kau,
Hidup memuliakanmu dengan ujian demi ujian
Manusia-manusia langit tengah menanti menyambutmu,
Tak sabar berkumpul dengan satu makhluk pilihan Tuhan
Yang bening hatinya menyilaukan pandang mereka.

Maka terus sajalah kau
seperti halnya kau kini
Sekuat karang
Setegar garuda
Semulia melati..

Apa yang tiada kau miliki,
Itu yang mengangkat derajat imanmu..

Teman,
Terima kasih
Atas waktu..
Dan masa yang sesaat saja
Pernah kita jalani bersama..


Bandung, 171113

Lp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar